Pages

Serba Serbi Pasta



Hampir setiap orang sudah pernah merasakan lezatnya pasta. Makanan khas Italia ini, mirip mi tapi lebih kenyal. Di negeri Marcopolo sendiri, sudah ada sekitar 400 jenis pasta yang sudah menyebar ke seluruh dunia.

Asal mula Pasta, sebenarnya hingga kini masih simpang siur. Menurut salah satu versi, pasta sebenarnya berasal dari negeri Tirai Bambu, Cina. Negara ini memang sangat terkenal dengan panganan Mi-nya.

Menurut versi itu, di tahun 1295, Marcopolo yang baru berkunjung ke daratan Cina membawa oleh-oleh Mi. Buah tangan ini ternyata disukai mereka, sehingga akhirnya negara berciri Menara Pisa ini pun berusaha membuatnya. Maka muncullah pasta yang sekarang kita kenal.

Namun menurut sebuah penelitian, pasta asli dari Sicilia, Italia. Dari penelitian tersebut, dinyatakan masyarakat setempat telah mengonsumsi pasta sebelum tahun 1138. Sedangkan Marcopolo baru lahir satu abad kemudian.

Mana yang benar, hingga saat ini masih belum terjawab. Di Indonesia sendiri, pasta pertama kali diperkenalkan oleh para bangsawan Belanda selama masa penjajahan.

Pasta merupakan panganan yang terbuat dari terigu hard wheat varietas Durum atau tepung Semolina (Milled Durum), yaitu butiran endosperm biji gandum. Menurut para ahli, hanya varietas gandum jenis Durum saja yang cocok untuk membuat pasta. Tingginya kandungan protein gluten, menjadikan adonan pasta lebih kenyal dan elastis.

Tepung ini kemudian di campur dengan air dan diperkaya telur. Setelah dibentuk, adonan ini kemudian dikeringkan hingga kadar airnya tinggal 12% agar dapat disimpan dan tahan lama. Pasta-pasta memiliki nama yang berbeda, ditilik dari bentuknya. Berikut diantaranya:

1. Farfalle:
Pasta ini bentuknya mirip dasi kupu-kupu, dengan tepi bergerigi. Cocok disajikan dengan salad atau sebagai hidangan utama dengan tambahan saus creamy seperti Mornay Sauce.

2. Conchiglioni:
Bentuknya menyerupai kulit kerang. Lebih pas untuk isi soup, salad dan hidangan utama.

3. Cannelloni:
Bentuknya seperti pipa dengan lubang berdiameter 3 cm, panjang ± 5 cm. Pasta sejenis cannelloni tapi lebih pendek, namanya Rigatoni. Sedang yang berujung miring, disebut Penne. Pasta jenis ini, dapat di rebus atau dibakar lalu dihidangkan dengan daging dan keju.

4. Lasagne:
Berbentuk lembaran tipis dengan panjang ± 27 cm dan lebar 5 cm. Dapat dijumpai dengan tiga warna: kuning untuk hidangan panggang, merah bila di olah dengan saus tomat dan hijau cocok dipadu dengan bayam dan aneka sayur.

5. Spaghetti:
Seperti lidi panjang tanpa lubang. Sangat cocok disajikan dengan saus bolognese (saus tomat dengan daging cincang). Jenis yang sama tapi berukuran kecil dan pendek, dikenal dengan Vermicelli. Cocok diolah bersama seafood, daging maupun isi soup.

6. Fusilli:
Menyerupai spiral. Biasanya di olah dengan cream sauce dengan tomat dan kacang polong.

7. Macaroni:
Pasta bentuk pipa melengkung dengan lubang ditengahnya. Pas untuk hidangan panggang, seperti macaroni schootel dan isi soup.

8. Canelloni:
Bentuknya mirip pipa agak besar. Biasanya diisi daging pada lubang di bagian tengahnya.

9. Fettuccine:
Bentuknya seperti kuetiau, pipih dan lebar. Juga ada tiga warna. Hijau dari sari bayam, hitam dari tinta cumi-cumi, dan kuning dari telur. Cocok dijadikan sajian hidangan utama dengan daging, keju, sayuran atau seafood. (ace)


Tips Mengolah Pasta:

- Pasta akan terasa pas kekenyalannya jika direbus hingga al dente atau tidak mentah dan tidak terlalu matang.
- Rebus pasta dengan air yang sudah mendidih dan banyak. Perbandingannya 1,5 liter air untuk 100 gr pasta. Cara ini memungkinkan pasta mengembang sempurna dan tidak saling menempel.
- Pasta basah memerlukan waktu 2-3 menit perebusan, sedang yang kering 8-10 menit. Kurang dari ini, pasta akan terasa mentah. Tapi bila berlebih, pasta akan lunak dan kehilangan kekenyalannya.
- Tambahkan sedikit garam pada air rebusan, agar cita rasanya lebih lezat.
- Jangan menambahkan minyak atau mentega supaya pasta tidak saling lekat, serta dapat membuat saus pelengkap tidak bisa meresap pada pasta.
- Campur dengan saus pelengkap segera selagi panas. Cara ini lebih baik karena menjadikan saus lebih meresap, pasta tidak saling menempel dan tentunya lebih lezat.

Sumber: Resep dapur uji Budi Sutomo(http://myhobbyblogs.com/food/)

Popular Posts